“Dari lantai dasar gedung diklat Credit Union Pancur Solidaritas, kami mengudara menyapa anda, inilah radio komunitas Gema Solidaritas, 107.7 FM, radio yang beradat, berbudaya dan cinta damai…..”, samar terdengar dari ruang yang layaknya seperti aquarium. Namun itu bukanlah aquarium beneran, namun sebuah studio siaran yang didalamnya terlihat seorang pria dengan logat jawanya yang khas.
Nama pria itu Agus Suyanto atau lebih dikenal dengan mas Agus yang telah menjadi penyiar radio sejak tahun 2005 silam. “Saya tertarik dan menekuni dunia penyiaran khususnya di Rakom Gema Solidaritas sejak tahun 2005, awalnya dari tertarik hingga saat ini sudah menjadi keasyikan tersendiri”, ujar pria yang juga memiliki bakat seni khususnya seni lukis dan musik.
Radio Komunitas Gema Solidaritas sendiri hadir di Ketapang sejak tahun 2005 hasil inisiasi dari 3 lembaga yakni Komisi Sosial (Komsos) Keuskupan Ketapang, Institute Dayakology (ID) dan Credit Union Pancur Solidaritas (CUPS). Awal berdirinya studio siaran menggunakan fasilitas milik Komsos hingga tahun 2009 dipindahkan ke gedung Diklat CUPS. “Tahun 2008 mengalami kerusakan kerusakan alat akibat tersambar petir dan sempat vakum selama kurang lebih 2 tahun, karena keterbatasan dana lalu di-support oleh anggota-anggota CUPS maka radio ini mengudara kembali dan studionya dipindahkan ke gedung Diklat CUPS”, ujar pak Musa Narang yang juga salah satu inisiator berdirinya Rakom GS.
Rakom GS sendiri awal berdirinya didasari oleh semangat keprihatinan akan riwayat konflik antar etnis yang dulunya sering terjadi khususnya di Kalbar. “Diharapkan hadirnya radio ini bisa menjadi media penebar budaya damai dan semangat rekonsiliasi selain tentunya menjadi media pemberdayaan”, kembali ungkap pak Musa.
Mata siarnya pun beragam mulai dari renungan rohani, hiburan, berita, feature, talkshow, siaran bahasa daerah dan beberapa acara unik lainnya. Menariknya dalam siaran selalu diselipkan ajakan untuk merancang masa depan lewat perencanaan keuangan salah satunya menabung di CU. Bahkan dalam beberapa kegiatan terkait dengan CU seperti pelatihan dasar, informasi produk ataupun sosialisasi kegiatan RAT juga disampaikan lewat media penyiaran ini.
Berbagai penghargaan pun diperoleh oleh Rakom GS diantaranya Anugerah KPID Award tahun 2013 dan 2015 serta penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selain itu Rakom dengan frekuensi 107,7 FM ini juga menjalin kerja sama dengan Lumen Indonesia, RBC, KBR 68 H, Kanal KPK, dan beberapa NGO lingkungan.
Ada beberapa pengalaman menarik misal ditemukan salah satu Loan Officer (LO) CUPS, Willy ia menceritakan bahwa ada masyarakat yang tiba-tiba bertanya tentang CU di lapangan, setelah ditanya dapat informasi darimana, orang tersebut menyebutkan dengar dari radio. “Jadi kaget juga dengar kita dari CU dianya langsung ngerocos nanyain tentang CU, rupanya dia dapat informasi dari Radio GS”, ujar Willy sambil tergelak.
Ada juga pengalaman ketika acara kirim salam banyak pendengar kirim salam untuk petugas CUPS dan para anggota yang lain. “Jangan lupa mas salam untuk petugas CUPS yang ramah-ramah dan tentunya untuk semua anggota CU dimana pun mereka berada, salam hangat selalu”, ungkap Mas Agus menceritakan pengalamannya siaran.
Menjadi penyiar di Radio Komunitas tentu punya tantangan sendiri, mereka sifatnya volunteer (sukarelawan) tidak di gaji, kecintaan dan passion-lah membuat mereka terus eksis. “Menjadi penyiar Rakom itu uniklah, sebagai sukarelawan kita memaknai ini adalah bagian dari pelayanan, bahkan kadang-kadang banyak kejadian tak terduga, ada pendengar yang request lagu dari subuh padahal acara yang saya pandu mulainya pukul 10 pagi,…lucu juga”, ujar Mas Agus yang mengudara dari hari Senin hingga Jumat ini.
Moses yang juga Sekretaris Perkumpulan Gema Solidaritas yang menaungi Rakom Gema Solidaritas mengungkapkan bahwa penyelenggaraan Rakom GS tak luput dari peran 26 ribuan anggota CUPS yang berkontribusi Rp. 2.000,-/tahunnya. “Anggota dan CUPS sangat berperan pentinglah dalam keberlangsungan rakom ini apalagi rakom ini kan tidak boleh iklan komersil, ke depan yang menjadi perhatian kita adalah untuk memperbaharui perijinan dan tentunya kualitas siaran”, ujar Bapak satu putri yang juga terlibat sebagai salah satu pengawas CUPS ini.
Ketua CUPS sendiri berharap keberadaan Rakom GS dapat terus ditingkatkan kualitasnya memberi informasi sekaligus menghibur masyarakat khususnya di kota Ketapang. “RGS adalah bagian dari CUPS dan harapan kita dapat memberi warna tersendiri, warna pemberdayaan serta warna penebar budaya damai”, ungkap Bapak Alkap Pasti yang juga ketua Pengurus CUPS.
Radio memang keberadaannya semakin tergerus oleh perkembangan media telekomunikasi dan IT yang berkembang begitu pesat. Namun dengan semangat inovasi dan peran serta banyak pihak radio khususnya radio komunitas Gema Solidaritas tetap lekat dengan pendengar setianya. Kekuatan suara menjadi harmoni dan keunikan tersendiri dalam menemani pendengarnya sambil mereka beraktivitas.
Dunia penyiaran tentu banyak memiliki peran sesuai dengan fungsinya. Ada yang concern dengan hiburan, berita ataupun hal lainnya termasuk pemberdayaan dan salah satu pemberdayaan lewat media penyiaran itu bernama Rakom Gema Solidaritas. Jaya terus di udara, semoga. (VD. Irwin)