“Ayo kita ber-TW TJ, tepat waktu dan tepat jumlah, yang artinya anggota rutin menyimpan dan mengangsur tepat waktu dan sesuai dengan perjanjian pinjamannya,” ujar Edi Prasetyo salah satu staf CUPS TP. Sukadana dalam kegiatan penguatan di dusun Nek Doyan desa Laman Satong pertengahan Juni 2016 lalu.
Pria yang berasal dari Jawa ini pun kembali menerangkan secara ringkas kepada para anggota yang hadir dalam pertemuan yang dilaksanakan di rumah adat Nek Doyan. “Dengan TW TJ kita juga mendukung kualitas dari lembaga yang kita sayangi ini”, kembali seru pria yang saat itu sedang berpuasa ini karena kebetulan kegiatan dilaksanakan bertepatan dengan bulan Ramadhan.
Baginya menjalankan puasa bukan penghalang untuk memberikan motivasi pada anggota CUPS. “Saya memaknai ini adalah bagian dari ibadah saya karena mengabarkan sesuatu yang baik dan membawa perubahan pagi kehidupan orang lain khususnya di bidang ekonomi tentu hal yang di-ridhoi Allah SWT”, pungkasnya.
CUPS memang gambaran rumah pluralisme di bidang pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan. Betapa tidak bermacam anggota dengan berbagai latar belakang baik agama dan suku bersatu dalam wadah yang mengedepankan semangat solidaritas ini. “CUPS anggotanya berbagai ragam, satu yang menyatukan kita yakni semangat untuk meningkatkan kesejahteraan bersama”, ujar Martinus yang juga Manager CUPS.
Dalam kata Credit Union sendiri kita tahu maknanya adalah credo (saling percaya) dan unio (kumpulan), jadi kumpulan orang-orang yang saling percaya. Lembaga ini tanpa disadari menjadi sarana bantu-membantu dan memupuk rasa tenggang rasa diantara anggotanya. Tentu dalam pelayanannya khusunya pelayanan pinjaman, semua anggota diperlakukan sama/equal, yang membedakan tentu kualitas anggotanya baik dari segi prestasi, kemampuan dan tujuan pinjamannya.
Menariknya dalam setiap kegiatan baik itu pelatihan dasar, sosialisasi dan penguatan terjadi diskusi yang hangat dan bersahabat diantara para peserta yang berasal dari berbagai latar belakang. Sungguh nilai-nilai luhur koperasi yang terayomi dalam sila ke-4 Pancasila ini nampak dengan jelas dalam semangat para anggota ber-CU.
“Orang pelit pun kalau masuk jadi anggota CUPS ini, sadar ngga sadar dia juga bantu anggota yang lain betul nddak pak”, ujar salah satu peserta disambut gelak tawa anggota lain yang hadir. Sedikit demi sedikit perubahan mind set/pola pikir dari masyarakat tentang pentingnya pengelolaan keuangan serta maju bersama dalam komunitas yang bernama CUPS mulai nampak. Mereka mulai paham pentingnya menyisihkan uang, pentingnya perencanaan pendidikan bagi anak, dan kebutuhan lainnya.
CUPS pun menjadi sebuah sarana “maju bersama” bagi anggotanya dengan semangat pluralitas dan solidaritas. Semoga….(VD. Irwin)