“Ibu-ibu mengapa saya memilih usaha krupuk ikan gabus atau ikan ruan?”, sebuah kalimat yang membuka kegiatan praktek kewirausahaan dari Evi Juardhani, seorang praktisi wirausaha dari Ketapang. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 12 hingga 13 Oktober 2013 yang lalu itu dilaksanakan di Sungai Sepeti, Paket 6 Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara.
Kegiatan yang merupakan sebuah rangkaian dalam rangka HUT ke-12 CU. Pancur Solidaritas ini diikuti oleh 50 ibu-ibu yang umumnya merupakan warga transmigrasi. Pada kegiatan ini peserta diajak juga menyelami bagaimana pengalaman pengelolaan ekonomi yang dilakukan di rumah tangga mereka, serta bagaimana cara memanajemen keuangan rumah tangga yang memungkinkan mereka dapat memiliki usaha.
Setelah diberikan pemahaman tentang financial literacy ibu-ibu yang mengikuti kegiatan ini dibagikan pengalaman bagaimana membuat krupuk ikan yang sehat dan berkualitas, cara membuat kue kering dengan bahan yang sederhana namun memiliki cita rasa yang berkualitas serta ketrampilan merangkai bunga.
Bu Evi Juardhani yang berasal dari Kapuas Hulu ini mengaku telah menekuni usaha krupuk ikan maupun krupuk basah berbahan baku ikan gabus sejak tahun 2010. “Ikan gabus inikan banyak di Ketapang dan menurut kesehatan bagus bagi orang yang habis operasi karena mengandung Albumin, ini keunikan yang menjadi alasan saya mengembangkan usaha ini”, ungkapnya.
Wagiyem salah satu peserta mengungkapkan sangat antusias dan bersemangat mencoba apa yang telah disampaikan oleh pembawa materi. “Rupanya tidak sulit apalagi bahan bakunya mudah didapat serta ini aman juga dikonsumsi karena tanpa menggunakan bahan pengawet”, ungkapnya bersemangat.
Untuk daerah Seponti ikan juga merupakan bahan yang mudah didapat dan terjangkau harganya selain bahan baku lain yang memang memungkinkan untuk diolah menjadi bahan olahan yang bernilai ekonomi seperti salak, pisang dan singkong. Peserta pun merasa mendapat pengalaman dan wawasan baru bagaimana melirik potensi di sekitar yang dapat dimanfaatkan sehingga juga menambah pendapatan ekonomi keluarga.
CUPS sengaja memang memilih sasaran kegiatan ini adalah perempuan karena selain sebagai manager ekonomi rumah tangga perempuan juga memiliki potensi untuk berusaha yang luar biasa. Jadi tanpa mengesampingkan tugasnya sebagai ibu rumah tangga mereka juga dapat turut meningkatkan penghasilan keluarga yang pada akhirnya berpengaruh pada kualitas ekonomi rumah tangga mereka.
Jadi tidak salah Muhammad Yunus pencetus Grameen Bank dari Bangladesh yang memperoleh hadiah nobel mengatakan “Perempuan merupakan pribadi yang unik dan lebih memiliki kejujuran yang juga memiliki kemampuan untuk memiliki usaha yang produktif”. Semoga kegiatan ini semakin memotivasi para ibu-ibu untuk menjadi pelaku wirausaha yang produktif, semoga.